Amnesia itu sebenarnya nama penyakit. Kalau Orang mengidap penyakit ini artinya orang itu lupa ingatan. Jadi ingat ada sebuah kota di jawa Tengah yang bernama Boyolali. Secara harfiah, artinya ya buaya lupa. Padahal buaya itu makhluk yang sangat kuat ingatannya terutama dalam berburu dan tentang pasangan. Menurut penelitian, buaya adalah binatang yang paling setia terhadap pasangan. Entah setia karena takut terhadap pasangan (giginya gak nahan om) atau memang karena faktor genetik. Sehingga ungkapan untuk laki-laki yang suka selingkuh itu buaya darat adalah salah kaprah. Binatang yang sangat setia terhadap pasangan dianalogikan dengan laki-laki mata keranjang (saya juga gak tau kenapa disebut mata keranjang).
Lalu apa hubungannya dengan amnesia? Kalau amnesia itu gak mempersulit orang lain sih it's okey. Tapi, amnesia seseorang yang memiliki anak buah adalah bencana bagi anak buah itu. Apalagi tidak ada hitam diatas putih. Wah, bisa repot jadinya. Dan sepertinya ini yang akan terjadi kepada saya. Hiks...Menderita sekali anakmu ini mak. So this is the story....
Tokohnya X dan Y. Y itu pangkatnya diatas gue.Gue adalah X.
Y : "Tadi Bos nanyain laporan. Katanya kok udah dinomorin aja. Dia gak ada bilang harus dinomorin"
X : "Lah, waktu itu kan dia yang nyuruh nomorin. Katanya mau buat ngejar laporan bulan Desember."
Y : "Ada hitam diatas putihnya?"
X : " Gak ada. Cuma omongan aja"
Y : "Tadi soalnya si V juga gitu. Padahal ada item diatas putih tapi si bos gak ngaku"
X : "Waduh...kok bisa gitu. Gawat kalo amnesia kumat kayak gini. %$#^^$%!!!!"
So, better berharap elu semua gak punya bos yang amnesia dah. At least, lo gak kan direpotkan dengan omongan " Emang saya pernah ngomong gitu?" dan sejenisnya.
Mudah-mudahan besok dia lupa kalo kantornya dia di sini.....
The Sinting city
Curhatan perantau yang (agak) sinting karena kelamaan di Sintang
Selasa, 11 Januari 2011
Selasa, 04 Januari 2011
Sintang di awal tahun 2011
31-12-2010
Atmosfer Tahun Baru di Kabupaten Sintang mulai terasa. Terompet dan Kembang api sudah banyak diperjualbelikan layaknya kota-kota besar lainnya. Suara terompet dan kembang api pun sahut-sahutan menyambut tahun baru 2011. Sintang pun mulai berbenah. Di beberapa persimpangan terpasang lampu lalu lintas dengan tenaga surya (diatasnya ada panel surya gitu). Sebuah Pos Polisi berdiri di Simpang Lima (inget ini di Sintang, bukan Semarang). Sepertinya Sintang mulai mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi sebuah kota. Ya, direncanakan Sintang akan menjadi ibu kota dari sebuah propinsi baru. Yaitu Propinsi Kapuas Raya.
Tapi...
Di simpang lima itu ada lampu merah yang nyeleneh. Kok bisa-bisanya lampu merah itu ada di tengah-tengah jalan tanpa ada pembatas apa pun juga. Wah, ini kalo ada pengendara yang ngantuk bisa nabrak tuh lampu merah.
(Masih) 31-12-2010 21.00
Malam terakhir di Tahun 2010 di Sintang sangat meriah. Kembang Api saling berlomba menuju kelamnya langit. Mewarnai langit dengan warna dan suara yang riang. Seriang harapan seluruh warga Sintang dalam menyambut Tahun 2011. Jalan-jalan di Sintang dipadati kendaraan yang berpawai mengelilingi Sintang. Mereka bergembira menyambut harapan baru, sama seperti gue (mudah-mudahan cepet keluar dari kota ini daripada gue makin sinting...).
01-01-2011
Happy New Year...!!!!
Tahun sudah berganti. Saatnya harapan-harapan mulai diwujudkan. Sama seperti halnya dengan Sintang. Eh, ada yang baru di persimpangan. Lihat itu di atas. Itu Superman..bukan..itu Lampu Lalu Lintas.
Yap, tepat 1 januari 2011 lampu Lalu lintas perdana beroperasi di Sintang.(Yes, berasa di kota-kota besar ada lampu merahnya). Aneh bercampur senang karena adanya lampu merah diharapkan warga Sintang bisa lebih tertib berlalu lintas (elu tau sendiri kan gimana ngawurnya orang Sintang kalo lagi bawa kendaraan? Ya walopun gak semuanya begitu).
Reaksi orang-orang Sintang?
Bermacam-macam. Aneh bin ajaib dah. Mungkin karena baru pertama kali ada lampu lalu lintas, walhasil mereka agak kagok juga. Kalo biasanya di persimpangan mereka main hajar aja ngebut, nah sekarang gak bisa tuh. Ada yang tiap beberapa detik liat ke lampu lalu lintasnya berharap cepet ijo (itu mah di semua tempat juga sama), ada yang pas lampunya udah berubah ijo malah gak jalan karena liat kanan kirinya belum jalan (mungkin buta warna kali, jadi agak ragu-ragu) tapi ada juga yang masih seenaknya nerobos tuh lampu merah karena saking lamanya gak berubah-ubah jadi warna hijau.
04-01-2011
Pulang kantor ngelewatin Lampu lalu lintas yang di simpang lima. Di sini dipasang dua lampu lalu lintas di setiap jalan.
Pas gue liat lampu merah yang di kanan, oh merah. Okey, gue harus berhenti. Nah, pas liat yang di kiri, loh kok nyala semua lampunya? Waduh, ini yang bener yang mana? Ternyata lampu lalu lintasnya cuma bertahan dalam waktu 4 hari saja. Kita lihat apakah lampu lalu lintas yang lain akan menyusul si lampu Merah yang mulai ikutan sinting karena dipasang di Sintang.
Mari kita liat...mari.. (ayo, anak-anak duduk yang rapi...)
Atmosfer Tahun Baru di Kabupaten Sintang mulai terasa. Terompet dan Kembang api sudah banyak diperjualbelikan layaknya kota-kota besar lainnya. Suara terompet dan kembang api pun sahut-sahutan menyambut tahun baru 2011. Sintang pun mulai berbenah. Di beberapa persimpangan terpasang lampu lalu lintas dengan tenaga surya (diatasnya ada panel surya gitu). Sebuah Pos Polisi berdiri di Simpang Lima (inget ini di Sintang, bukan Semarang). Sepertinya Sintang mulai mempersiapkan diri untuk bertransformasi menjadi sebuah kota. Ya, direncanakan Sintang akan menjadi ibu kota dari sebuah propinsi baru. Yaitu Propinsi Kapuas Raya.
Tapi...
Di simpang lima itu ada lampu merah yang nyeleneh. Kok bisa-bisanya lampu merah itu ada di tengah-tengah jalan tanpa ada pembatas apa pun juga. Wah, ini kalo ada pengendara yang ngantuk bisa nabrak tuh lampu merah.
(Masih) 31-12-2010 21.00
Malam terakhir di Tahun 2010 di Sintang sangat meriah. Kembang Api saling berlomba menuju kelamnya langit. Mewarnai langit dengan warna dan suara yang riang. Seriang harapan seluruh warga Sintang dalam menyambut Tahun 2011. Jalan-jalan di Sintang dipadati kendaraan yang berpawai mengelilingi Sintang. Mereka bergembira menyambut harapan baru, sama seperti gue (mudah-mudahan cepet keluar dari kota ini daripada gue makin sinting...).
01-01-2011
Happy New Year...!!!!
Tahun sudah berganti. Saatnya harapan-harapan mulai diwujudkan. Sama seperti halnya dengan Sintang. Eh, ada yang baru di persimpangan. Lihat itu di atas. Itu Superman..bukan..itu Lampu Lalu Lintas.
Yap, tepat 1 januari 2011 lampu Lalu lintas perdana beroperasi di Sintang.(Yes, berasa di kota-kota besar ada lampu merahnya). Aneh bercampur senang karena adanya lampu merah diharapkan warga Sintang bisa lebih tertib berlalu lintas (elu tau sendiri kan gimana ngawurnya orang Sintang kalo lagi bawa kendaraan? Ya walopun gak semuanya begitu).
Reaksi orang-orang Sintang?
Bermacam-macam. Aneh bin ajaib dah. Mungkin karena baru pertama kali ada lampu lalu lintas, walhasil mereka agak kagok juga. Kalo biasanya di persimpangan mereka main hajar aja ngebut, nah sekarang gak bisa tuh. Ada yang tiap beberapa detik liat ke lampu lalu lintasnya berharap cepet ijo (itu mah di semua tempat juga sama), ada yang pas lampunya udah berubah ijo malah gak jalan karena liat kanan kirinya belum jalan (mungkin buta warna kali, jadi agak ragu-ragu) tapi ada juga yang masih seenaknya nerobos tuh lampu merah karena saking lamanya gak berubah-ubah jadi warna hijau.
04-01-2011
Pulang kantor ngelewatin Lampu lalu lintas yang di simpang lima. Di sini dipasang dua lampu lalu lintas di setiap jalan.
Pas gue liat lampu merah yang di kanan, oh merah. Okey, gue harus berhenti. Nah, pas liat yang di kiri, loh kok nyala semua lampunya? Waduh, ini yang bener yang mana? Ternyata lampu lalu lintasnya cuma bertahan dalam waktu 4 hari saja. Kita lihat apakah lampu lalu lintas yang lain akan menyusul si lampu Merah yang mulai ikutan sinting karena dipasang di Sintang.
Mari kita liat...mari.. (ayo, anak-anak duduk yang rapi...)
Sabtu, 01 Januari 2011
Kalau tidak cantik, bukan topi saya...
Kalau tidak cantik, bukan topi saya...
Tau lirik lagu diatas? Ya, seharusnya sih tau kalo masa kecil ente bahagia. Tapi..... kok liriknya ada yang berubah ya? Btw, si red kemana?kok belakangan ini jarang muncul?
(Ada apa cuy cari-cari gue? Kangen lu? –red). Nah,akhirnya muncul juga lu. Gue pikir lu ngambek sama gue. Tapi better lu diem aja deh. Gue mau cerita nih. (iye dah, tadi manggil sekarang gue disuruh diem. Susah emang ngomong sama kloningan kebo –red). Eh,jangan ngomong kloningan, gue jadi inget kloningan Dementor di Sintang. Pengen banget gue usir pake mantra Patronus.
Jadi begini, semalem kan gue naik travel dari Sintang menuju Ponti. Di sepanjang perjalanan tuh abang supir nyetel lagu-lagu Indonesia. Dari dangdut, hi hop, pop dan perkawinan beberapa genre musik yang gue ga bisa definisikan. Ada dua lagu yang bener-bener menggugah gue. Menggugah dalam bahasa Jawa yang artinya membangunkan gue karena shock bin ga percaya dengan apa yang kuping gue denger. Mungkin kalo ada sekop di mobil, gue coba korek kuping gue pake sekop just make sure kalo gue ga salah denger. (Emang lagu apa sih bro? Bukan lagu lu yang tengil itu kan? Hahaha –red). Deuh, senengnya yang bisa nyela gue. Liat lu, gue bales kalo kita udah balik ke Sintang. Gue umpanin sama kloningan Dementor baru tau rasa. (Eh, ampun sih bos. Kalo sama tuh kloningan gue nyerah deh –red). And kedua lirik lagu itu adalah :
What a heck ? Masa iya da cewe yang minta digodain? Kecuali tuh cewek jablay ye. Sumpah, gue langsung melek pas denger lagu ini. Pengen ngakak tapi takut disangka gila sama seisi mobil. (lah, bukannya elu emang gila? –red). Eits, salah sob. Ane kagak gila tapi sedikit ga waras. (iye dah, sak karepmu –red)
Abis makan malam enaknya tidur. Eh, pas denger lagu ini gue langsung kebangun trus nepuk-nepuk jidat gue. Perasaan ini lagu anak-anak yang topi saya bundar deh? Oh, berarti nih lagu versi dewasanya. Nah,klo versi kakek neneknya berarti liriknya gini :
Cucu saya banyak
Banyak cucu saya
Kalau tidak banyak, bukan cucu saya...
Kalo ada lagu yang aneh lagi tadinya gue mau lompat keluar dari mobil. Please, keluarkan gue dari siksaan yang kejam ini....
Tidak......!!!!!! (Lebay mode on)
Senin, 27 Desember 2010
Kloningan Dementor
Seharusnya Harry Potter ga perlu lebay dalam menghadapi Voldemort dan antek-anteknya terutama Dementor. Dia cuma beberapa kali ngadepin tuh dementor dan cukup berbekalkan mantra Patronus dia bisa mengatasi para dementor. Simple n easy bukan? Hanya melambaikan tongkat sihir dan mengucapkan expecto Patronum, keluar deh Patronus Rusa Jantan yang siap menanduk para dementor.
Lah, gue? harus menghadapi kloningan dementor setiap hari kecuali hari libur. Lebih parah kan? Mana ni kloningan ga bisa dimusnahkan dengan Mantra Patronus. Duh biyung, piye iki...
yah, sudahlah unek-unek saya kali ini. Tulisan ini dibuat setelah saya honeydays dengan istri. Jadinya saya sudah reda emosinya. Kalo belum, wahhhh...bisa sampe berhalaman dah nulisnya (lebay mode on).
Sekali lagi saya mohon maaf karena si red tak bisa berkontribusi di blog yang ini karena kemarin saya tinggal di puncak Rindu Alam. Hahahaha...
See you at my another entri blog again.
Lah, gue? harus menghadapi kloningan dementor setiap hari kecuali hari libur. Lebih parah kan? Mana ni kloningan ga bisa dimusnahkan dengan Mantra Patronus. Duh biyung, piye iki...
yah, sudahlah unek-unek saya kali ini. Tulisan ini dibuat setelah saya honeydays dengan istri. Jadinya saya sudah reda emosinya. Kalo belum, wahhhh...bisa sampe berhalaman dah nulisnya (lebay mode on).
Sekali lagi saya mohon maaf karena si red tak bisa berkontribusi di blog yang ini karena kemarin saya tinggal di puncak Rindu Alam. Hahahaha...
See you at my another entri blog again.
Selasa, 21 Desember 2010
Boss kangen ya sama saya
Mungkin gara-gara gue baca My Stupid Boss dari buku satu sampe tiga, jadinya gue harus ngalamin hal ini. Aduh mak, apa salah anakmu ini. Ohya, berhubung sekarang Hari Ibu, Saya dan si red mengucapkan selamat hari Ibu, mohon maaf lahir dan bathin (lah, kok lebaran lagi? -red).
Oh iya, maklum gue tuh kalo mau nulis kata selamat pengennya diakhiri dengan lahir dan bathin. Haahhh.., jadi inget istri di rumah.*Apa hubungannya coba?*.
Balik lagi ke topik hidayat yang namanya tenggelam gara-gara Irfan Bachdim. Padahal saya sangat berterimakasih atas pengorbanan Rahma Azhari yang telah secara tidak langsung ambil bagian dalam kemenangan Indonesia melawan Filipina. Si Boss hari ini sayang banget sama gue. Dari tadi pagi, terus menerus memanggil nama gue. Kangen kayaknya sama gue. saking kangennya, sampe gue ga bisa kerja gara-gara dipanggil dia terus. Arrghhhh.......
Berhubung akhir tahun, gue masukin deh laporan kerjaan gue. FYI, Boss gue tuh sodaraan kayaknya sama boss si mbak chaos. Yang atu kloningan lele, yang atu lagi kloningan ikan pesut. Satu hari dia ngomong A, ntar di lain hari dia ngomong B. Besoknya dia ngomong C. Nah lusa dia nyanyi ABCD. Tinggal gue and the gank yang bingung harus berbuat apa. OOhh..kejamnya ibu tiri tak sekejam boss gue. Hiks..
Nah after gue masukin laporan itu, mulailah panggilan-panggilan dari alam gaib yang terus menerus mengusik kuping gue. Begini ceritanya :
Boss : Mas, kesini dulu mas...
Gue : iya Boss (gue samperin dia keruangannya)
Boss : Ini laporannya kok gini. Kalo bikin laporan jangan berbelit-belit gitu. Nanti orang bingung bacanya. Cukup dikasi tau dasarnya apa, nanti biar orang cari sendiri penjelasannya.
Gue : (melongo) *perasaan dulu dia pernah ngomong kalo bikin laporan harus informatif. Tulis sebanyak-banyaknya tentang laporan*
Boss : Nanti diubah ya.
Gue : Okey Boss.*daripada tambah panjang urusannya kalo gue ngebantah*. (gue balik ke meja gue)
(Baru aja nempelin pantat ke kursi)
Boss : Mas, kesini lagi.
Gue : *Ada apa lagi nih?
Boss : Ini beneran angkanya segini? Kamu dapetnya darimana? Udah cocok ke Neraca dan Laba Rugi kan?
Gue : udah Boss. Kan saya lampirin bareng laporannya.(bahasa betawi nya keluar dah)
Boss : oh iya, oke-oke kalo gitu.
Gue : *gocap tambah gocap alias cepek deh
(Gue balik lagi ke meja gue. Baru mau ngetik kerjaan yang lain)
Boss ; Mas, kesini sekarang.
Gue : *kapan gue kerjanya nih kalo gini. (Gue samperin ke ruangannya). Ada apa Bos?
Boss : Ini kenapa penjelasannya kayak gini. Gak sesuai nantinya.
Gue : Kan Boss sendiri yang minta waktu itu.
Boss : Masak? gak pernah ah.
Gue : Beneran Boss. Masak iya saya bohong sama Boss.
Dan akhirnya panggil memanggil pun terjadi di sepanjang siang ini. Entah, si Boss lagi kangen sama gue atau emang hari ini dia cuma inget nama anak buahnya gue aja. Akhirnya, siang ini gue gak jadi ngerjain kerjaan gue karena gue lupa mau ngetik apa dikompi gue.
Boss ; Mas, kesini lagi yah...
Gue : *Arrghh....bisa kebawa mimpi ntar malem nih.
Oh iya, maklum gue tuh kalo mau nulis kata selamat pengennya diakhiri dengan lahir dan bathin. Haahhh.., jadi inget istri di rumah.*Apa hubungannya coba?*.
Balik lagi ke topik hidayat yang namanya tenggelam gara-gara Irfan Bachdim. Padahal saya sangat berterimakasih atas pengorbanan Rahma Azhari yang telah secara tidak langsung ambil bagian dalam kemenangan Indonesia melawan Filipina. Si Boss hari ini sayang banget sama gue. Dari tadi pagi, terus menerus memanggil nama gue. Kangen kayaknya sama gue. saking kangennya, sampe gue ga bisa kerja gara-gara dipanggil dia terus. Arrghhhh.......
Berhubung akhir tahun, gue masukin deh laporan kerjaan gue. FYI, Boss gue tuh sodaraan kayaknya sama boss si mbak chaos. Yang atu kloningan lele, yang atu lagi kloningan ikan pesut. Satu hari dia ngomong A, ntar di lain hari dia ngomong B. Besoknya dia ngomong C. Nah lusa dia nyanyi ABCD. Tinggal gue and the gank yang bingung harus berbuat apa. OOhh..kejamnya ibu tiri tak sekejam boss gue. Hiks..
Nah after gue masukin laporan itu, mulailah panggilan-panggilan dari alam gaib yang terus menerus mengusik kuping gue. Begini ceritanya :
Boss : Mas, kesini dulu mas...
Gue : iya Boss (gue samperin dia keruangannya)
Boss : Ini laporannya kok gini. Kalo bikin laporan jangan berbelit-belit gitu. Nanti orang bingung bacanya. Cukup dikasi tau dasarnya apa, nanti biar orang cari sendiri penjelasannya.
Gue : (melongo) *perasaan dulu dia pernah ngomong kalo bikin laporan harus informatif. Tulis sebanyak-banyaknya tentang laporan*
Boss : Nanti diubah ya.
Gue : Okey Boss.*daripada tambah panjang urusannya kalo gue ngebantah*. (gue balik ke meja gue)
(Baru aja nempelin pantat ke kursi)
Boss : Mas, kesini lagi.
Gue : *Ada apa lagi nih?
Boss : Ini beneran angkanya segini? Kamu dapetnya darimana? Udah cocok ke Neraca dan Laba Rugi kan?
Gue : udah Boss. Kan saya lampirin bareng laporannya.(bahasa betawi nya keluar dah)
Boss : oh iya, oke-oke kalo gitu.
Gue : *gocap tambah gocap alias cepek deh
(Gue balik lagi ke meja gue. Baru mau ngetik kerjaan yang lain)
Boss ; Mas, kesini sekarang.
Gue : *kapan gue kerjanya nih kalo gini. (Gue samperin ke ruangannya). Ada apa Bos?
Boss : Ini kenapa penjelasannya kayak gini. Gak sesuai nantinya.
Gue : Kan Boss sendiri yang minta waktu itu.
Boss : Masak? gak pernah ah.
Gue : Beneran Boss. Masak iya saya bohong sama Boss.
Dan akhirnya panggil memanggil pun terjadi di sepanjang siang ini. Entah, si Boss lagi kangen sama gue atau emang hari ini dia cuma inget nama anak buahnya gue aja. Akhirnya, siang ini gue gak jadi ngerjain kerjaan gue karena gue lupa mau ngetik apa dikompi gue.
Boss ; Mas, kesini lagi yah...
Gue : *Arrghh....bisa kebawa mimpi ntar malem nih.
Senin, 20 Desember 2010
Dan Bajaj pun menangis
Tau Bajaj kan?
(tau lah, grup pelawak yang terkenal itu kan?-red)
Yak, elu bener. Bener-bener salah bin ngaco. Yang gue maksud bajaj di sini adalah kendaraan beroda tiga berkaki empat eh, ga pake kaki, yang ada di Jakarta.
(emang di Sintang ada Bajaj?-red) Jelas dung, ga ada. Masa iya ada. Bisa tambah bahaya dunia perlalu lintasan di Sintang. (terus apa hubungannya Bajaj dengan sintang? -red)
Yang gue denger sih mereka udah mau putus tuh. Gak tau, mungkin ada orang ketiga kayak yang di infotainment gitu deh.
(Serius sih bro. Emang hubungannya apa? -red)
Iya, gue kan cuma bercanda. Sensi amat sih lu. Lagi mau dapet ye? Jadi begini ceritanya.
Kalo elu pernah ke Sintang, lu pasti pernah ngalamin hal-hal yang aneh bin ajaib saat di jalan. Udah sering sih gue ngalamin ini, tapi karena keseringan ini lama-lama gue agak kesel bin jengkel. Pernah suatu ketika pas gue lagi mau keseberang, di depan gue ada motor Ninja RR. Mantep sih motornya, cumaaaaa....... Kelakuan yang naik tuh motor ampun-ampunan dah. Gue di belakangnya tuh orang, dia ngasi sein kiri. Well, gue pikir, oh mau belok kiri nih orang. Bisa lah gue salip dari kanan sekaligus belok. Tapiiii.....Gelagatnya kok mau belok ke kanan. Dan ternyata sodara-sodara, tuh motor beneran belok kanan. Hampir aja gue tabrak.
Lain waktu, gue boncengan sama temen gue. Di depan ada mobil (gue gak tau tipe apaan). Nih mobil kok jalannya pelan amat. Sama keong peliharaan gue di rumah, masih kalah tuh.( Keong elu secepat itu?- red). iyalah, keong gue kan ada NOS di cangkangnya. (iye dah, sak karepmu -red). Nah, pas ada pertigaan, gue pikir nih mobil mau lurus jadinya gue ambil agak kekanan. Tapiiiii......kejadian yang sama terulang lagi. Tuh mobil belok kanan tanpa ngasih sein. Ni mobil kalo di Jakarta udah di timpukin sama pengemudi di belakangnya. Berasa jalan nenek moyangnya aja, maen belok sembarangan tanpa ngasih tanda.
Dan kejadian-kejadian aneh ini berulang terus menerus di depan mata gue, dibelakang mata gue dan apalagi di samping mata gue. Nah loh, gue ngeliatnya gimana coba? Mulai dari motor yang tiba-tiba menepi tanpa ngasih tanda, aba-aba, lampu sein atau tangan di kiriin. Motor yang tiba-tiba muter seenaknya di jalan yang lurus tanpa nengok kebelakang (wuih, nih orang pasti punya mata di punggungnya) sampe mobil yang badannya segede itu yang dengan nyantainya belok kanan atau kiri tanpa ngasi sein di jalan yang rame. Untung ga nabrak tuh. Kayaknya hanya Tuhan dan yang nyupir kendaraan yang tau mau kemana beloknya.
Pokoknya, jangan percaya sama kendaraan apa pun di Sintang. Kalo anda percaya, tandanya anda musyrik. Dosa besar tau. (elu lama-lama gue lempar sendal juga nih -red) Eh, gue kan salah. Bener apa yang gue omongin.
Nah, gue jadi mikir klo seandainya Bajaj ber-transmigrasi ke Sintang karena sudah di usir dari Jakarta. Dia gak kan bisa sombong lagi karena semua kendaraan di sintang punya perilaku yang mirip kayak bajaj. Bahkan terkadang lebih parah. Dan Akhirnya sang Bajaj pun menangis karena kalah sama kendaraan-kendaraan di Sintang. Sungguh terlalu kalo Bang Haji boleh ngomong.
(tau lah, grup pelawak yang terkenal itu kan?-red)
Yak, elu bener. Bener-bener salah bin ngaco. Yang gue maksud bajaj di sini adalah kendaraan beroda tiga berkaki empat eh, ga pake kaki, yang ada di Jakarta.
(emang di Sintang ada Bajaj?-red) Jelas dung, ga ada. Masa iya ada. Bisa tambah bahaya dunia perlalu lintasan di Sintang. (terus apa hubungannya Bajaj dengan sintang? -red)
Yang gue denger sih mereka udah mau putus tuh. Gak tau, mungkin ada orang ketiga kayak yang di infotainment gitu deh.
(Serius sih bro. Emang hubungannya apa? -red)
Iya, gue kan cuma bercanda. Sensi amat sih lu. Lagi mau dapet ye? Jadi begini ceritanya.
Kalo elu pernah ke Sintang, lu pasti pernah ngalamin hal-hal yang aneh bin ajaib saat di jalan. Udah sering sih gue ngalamin ini, tapi karena keseringan ini lama-lama gue agak kesel bin jengkel. Pernah suatu ketika pas gue lagi mau keseberang, di depan gue ada motor Ninja RR. Mantep sih motornya, cumaaaaa....... Kelakuan yang naik tuh motor ampun-ampunan dah. Gue di belakangnya tuh orang, dia ngasi sein kiri. Well, gue pikir, oh mau belok kiri nih orang. Bisa lah gue salip dari kanan sekaligus belok. Tapiiii.....Gelagatnya kok mau belok ke kanan. Dan ternyata sodara-sodara, tuh motor beneran belok kanan. Hampir aja gue tabrak.
Lain waktu, gue boncengan sama temen gue. Di depan ada mobil (gue gak tau tipe apaan). Nih mobil kok jalannya pelan amat. Sama keong peliharaan gue di rumah, masih kalah tuh.( Keong elu secepat itu?- red). iyalah, keong gue kan ada NOS di cangkangnya. (iye dah, sak karepmu -red). Nah, pas ada pertigaan, gue pikir nih mobil mau lurus jadinya gue ambil agak kekanan. Tapiiiii......kejadian yang sama terulang lagi. Tuh mobil belok kanan tanpa ngasih sein. Ni mobil kalo di Jakarta udah di timpukin sama pengemudi di belakangnya. Berasa jalan nenek moyangnya aja, maen belok sembarangan tanpa ngasih tanda.
Dan kejadian-kejadian aneh ini berulang terus menerus di depan mata gue, dibelakang mata gue dan apalagi di samping mata gue. Nah loh, gue ngeliatnya gimana coba? Mulai dari motor yang tiba-tiba menepi tanpa ngasih tanda, aba-aba, lampu sein atau tangan di kiriin. Motor yang tiba-tiba muter seenaknya di jalan yang lurus tanpa nengok kebelakang (wuih, nih orang pasti punya mata di punggungnya) sampe mobil yang badannya segede itu yang dengan nyantainya belok kanan atau kiri tanpa ngasi sein di jalan yang rame. Untung ga nabrak tuh. Kayaknya hanya Tuhan dan yang nyupir kendaraan yang tau mau kemana beloknya.
Pokoknya, jangan percaya sama kendaraan apa pun di Sintang. Kalo anda percaya, tandanya anda musyrik. Dosa besar tau. (elu lama-lama gue lempar sendal juga nih -red) Eh, gue kan salah. Bener apa yang gue omongin.
Nah, gue jadi mikir klo seandainya Bajaj ber-transmigrasi ke Sintang karena sudah di usir dari Jakarta. Dia gak kan bisa sombong lagi karena semua kendaraan di sintang punya perilaku yang mirip kayak bajaj. Bahkan terkadang lebih parah. Dan Akhirnya sang Bajaj pun menangis karena kalah sama kendaraan-kendaraan di Sintang. Sungguh terlalu kalo Bang Haji boleh ngomong.
Sabtu, 18 Desember 2010
Sepandai-pandainya tupai melompat, lebih mules perut gue...
Ah, judul ga nyambung juga gak apa-apa. Yang penting kan isinya makin gak nyambung juga (itu mah sama aja cuy-red). Iya, cerewet amat sih lu. Emak gue aja gak secerewet elu.
Jadi begini ceritanya. Malam ini gw makan di salah satu warung Nasi yang ada di Jalan MT Haryono, Sintang. FYI, Jalan MT haryono itu panjaaaaaaaaaaaaang banget dan laaaaaaammmmaaaaa....(kayak iklan tuh, dibayar brapa om?-red). Ih, emangnya gue cowok bayaran? Tapi kalo harganya cocok ya bolehlah..(krikkk...kriikk.... dan jangkrik pun bersuara-red). Mau diterusin gak ceritanya? (iye dah om. Jangan ngambek gitu knapa, makin jelek tuh muka-red)
argggggghhhh......
Jadi, gw pesen pecel ayam plus nasi dibungkus bareng temen gue. Begini percakapannya :
Gue : Bu, pesen pecel ayam ya.
Ibu : iya, mas..
(pas dalam proses pembungkusan)
Gue ; bu, nasinya sedikit aja. Takutnya malah gak abis malah mubazir
Ibu : iya mas (dialognya si ibu cuma itu? gak ada yg laen?-red)
(pesenan udah jadi. Kita langsung capcus ke kontrakan)
pas sampe kontrakan n ngebuka bungkusan...buseh dah..ini nasi bisa makan buat sekeluarga nih. Alamat bakal gak abis ini nasi.Akhirnya gue makan juga tuh nasi n bener gak abis tuh nasi. Gue udah Kage bunshin juga gak abis-abis tuh nasi.
Tapi............iiiiiiiii (eh,biasa aja dong tapinya-red)
iye bang, ini juga udah biasa. kalo yang spesial mah pake telornya tiga. Abis itu mendadak perut gue mules bin kebelet. Padahal film lagi seru-serunya. Apalah daya, perut mules jauh lebih important bin danger.
ahhhhhh.....lega sob. (eit dah, disiram dulu sih. bau tau..-red)
Eh bro, gue bilangin yak ke elu. Yang namanya buang hajat pasti bau. kagak mungkin abis buang hajat elu wangi.
Dan ternyata penderitaan gue gak selesai sampe disitu. Agak maleman lagi, perut gue mules lagi. Ini pecel Ayam ada obat pencaharnya kali. kayaknya yang ada di 'gudang penyimpanan bawah' kok keluar semua. Haduh biyung....perut kok berasa pengen ngelahirin bayi gajah....
Setelah hampir sejam gue melakukan penyetoran tunai di malam hari, perut masih berasa mules. Ah, besok-besok gak mau makan disana lagi ah kecuali gue pengen ngeluarin isi di 'gudang penyimpanan bawah'.
Jadi begini ceritanya. Malam ini gw makan di salah satu warung Nasi yang ada di Jalan MT Haryono, Sintang. FYI, Jalan MT haryono itu panjaaaaaaaaaaaaang banget dan laaaaaaammmmaaaaa....(kayak iklan tuh, dibayar brapa om?-red). Ih, emangnya gue cowok bayaran? Tapi kalo harganya cocok ya bolehlah..(krikkk...kriikk.... dan jangkrik pun bersuara-red). Mau diterusin gak ceritanya? (iye dah om. Jangan ngambek gitu knapa, makin jelek tuh muka-red)
argggggghhhh......
Jadi, gw pesen pecel ayam plus nasi dibungkus bareng temen gue. Begini percakapannya :
Gue : Bu, pesen pecel ayam ya.
Ibu : iya, mas..
(pas dalam proses pembungkusan)
Gue ; bu, nasinya sedikit aja. Takutnya malah gak abis malah mubazir
Ibu : iya mas (dialognya si ibu cuma itu? gak ada yg laen?-red)
(pesenan udah jadi. Kita langsung capcus ke kontrakan)
pas sampe kontrakan n ngebuka bungkusan...buseh dah..ini nasi bisa makan buat sekeluarga nih. Alamat bakal gak abis ini nasi.Akhirnya gue makan juga tuh nasi n bener gak abis tuh nasi. Gue udah Kage bunshin juga gak abis-abis tuh nasi.
Tapi............iiiiiiiii (eh,biasa aja dong tapinya-red)
iye bang, ini juga udah biasa. kalo yang spesial mah pake telornya tiga. Abis itu mendadak perut gue mules bin kebelet. Padahal film lagi seru-serunya. Apalah daya, perut mules jauh lebih important bin danger.
ahhhhhh.....lega sob. (eit dah, disiram dulu sih. bau tau..-red)
Eh bro, gue bilangin yak ke elu. Yang namanya buang hajat pasti bau. kagak mungkin abis buang hajat elu wangi.
Dan ternyata penderitaan gue gak selesai sampe disitu. Agak maleman lagi, perut gue mules lagi. Ini pecel Ayam ada obat pencaharnya kali. kayaknya yang ada di 'gudang penyimpanan bawah' kok keluar semua. Haduh biyung....perut kok berasa pengen ngelahirin bayi gajah....
Setelah hampir sejam gue melakukan penyetoran tunai di malam hari, perut masih berasa mules. Ah, besok-besok gak mau makan disana lagi ah kecuali gue pengen ngeluarin isi di 'gudang penyimpanan bawah'.
Preambule (please read this carefully)
Preambule alias Pembukaan (berasa kayak Undang-undang aja
To all reader please read this carefully
Ehem..Sintang sinting? The sinting city? Apaan tuh?
Pertama, blog ini tidak bermaksud untuk menghina salah satu kota di Kalimantan Barat. Blog ini hanya sekedar curhatan Perantau yang akibat kelamaan di Sintang, tiba-tiba otaknya agak konslet dan berasa sinting.(jadi yang nulis blog ini sinting dong?). eits..tenang dulu. Yang bikin blog ini gak sinting tapi agak ga waras.hehehe. (sama aja dong)
Intinya, blog ini adalah kumpulan curhatan perantau yang kebetulan berada di Sintang tanpa berniat sama sekali untuk menghina apalagi melecehkan siapa pun. Sebelum dan sesudahnya, saya minta maaf kalo tulisan-tulisan ini bisa menyinggung perasaaan pembaca. saya bener-bener ga bermaksud loh. Sumpah deh...Beneran..kalo gak percaya you boleh tanya sama toko sebelah (kok jadi dagang gini??)
Nah, daripada ntar kelamaan malah gak jadi nulis, akhir kata, mengutip kalimat di boks makanan, saya mengucapkan Minal aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin....
(eh,emangnya ini lebaran apa?).
ohya, saya lupa. Maksudnya, selamat menikmati tulisan-tulisan ini.
To all reader please read this carefully
Ehem..Sintang sinting? The sinting city? Apaan tuh?
Pertama, blog ini tidak bermaksud untuk menghina salah satu kota di Kalimantan Barat. Blog ini hanya sekedar curhatan Perantau yang akibat kelamaan di Sintang, tiba-tiba otaknya agak konslet dan berasa sinting.(jadi yang nulis blog ini sinting dong?). eits..tenang dulu. Yang bikin blog ini gak sinting tapi agak ga waras.hehehe. (sama aja dong)
Intinya, blog ini adalah kumpulan curhatan perantau yang kebetulan berada di Sintang tanpa berniat sama sekali untuk menghina apalagi melecehkan siapa pun. Sebelum dan sesudahnya, saya minta maaf kalo tulisan-tulisan ini bisa menyinggung perasaaan pembaca. saya bener-bener ga bermaksud loh. Sumpah deh...Beneran..kalo gak percaya you boleh tanya sama toko sebelah (kok jadi dagang gini??)
Nah, daripada ntar kelamaan malah gak jadi nulis, akhir kata, mengutip kalimat di boks makanan, saya mengucapkan Minal aidin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin....
(eh,emangnya ini lebaran apa?).
ohya, saya lupa. Maksudnya, selamat menikmati tulisan-tulisan ini.
Langganan:
Postingan (Atom)